MILTON KEYNES - Red Bull Racing masih memiliki masalah pada teknologi Kinetic Energy Recovery System (KERS) di musim ini. Pembalap Red Bull, Mark Webber pun mengakui bila saat ini timnya menempatkan permasalahan KERS di daftar teratas.
Sistem energi yang terbuang dari sistem pengereman dan mengubahnya menjadi energi untuk menambah kecepatan mobil ini memang menjadi salah satu pekerjaan rumah Red Bull sepanjang musim ini. Diketahui, KERS baru mulai digunakan Red Bull di musim ini.
Terkini, sistem tersebut gagal memberikan keuntungan signifikan buat Red Bull saat melakoni GP China. Pembalap andalan, Sebastian Vettel hanya mampu mengamankan posisi kedua, kalah dari pembalap McLaren, Lewis Hamilton yang telah menerapkan teknologi KERS sejak musim lalu.
Berkaca pada hasil tersebut, Webber menegaskan bila timnya akan memanfaatkan jeda kompetisi F1 untuk membenahi sistem KERS sehingga bisa benar-benar diandalkan saat melakoni seri berikutnya di Istanbul, Turki, awal Mei nanti.
“Kami memiliki waktu tiga pekan di masa jeda kompetisi sebelum GP Turki. Ini memberikan kesempatan bagi awak tim yang telah bekerja keras sejak pramusim untuk bertemu dengan keluarga dan kerabat mereka. Jeda ini juga memberikan kami waktu untuk mengasah kinerja RB7,” ujarnya seperti dikutip Autosport, Sabtu (23/4/2011).
“Masalah KERS berada di urutan teratas, karena teknologi tersebut sempat bermasalah di China. KERS merupakan komponen yang bisa jadi kunci di musim ini dan Red Bull belum bisa memaksimalkan dengan penuh sistem iin. Kami tidak menggunakan KERS di 2009 dan kami harus bermain kejar-kejaran dengan sejumlah rival seperti McLaren dan Ferrari yang telah menggunakannya (KERS),” tambahnya.
“Tambahan 80bhp yang diberikan KERS dalam setiap 6,6 second per lap. Itu berarti, kami akan mendapat tambahan antara 0.3 dan 0,5 detik per lap, tergantung sirkuitnya. Dan saya harus balapan (di China) sepanjang 24 lap tanpa menggunakan sistem tersebut (KERS),” sambungnya menganalisa performa KERS yang hidup-mati.
“Jika kami mampu memanfaatkan sistem itu secara kontinyu di Istanbul, kami akan lebih percaya diri. Sejauh ini, RB7 merupakan mobil yang tangguh dan kami akan berusaha membuat McLaren kembali berada di belakang kami,” tandas pembalap veteran Australia ini.